Keajaiban Sedekah dan Istighfar - Masing pribadi
muslim tentunya tahu akan perintah istighfar dan anjuran bersedekah,
tetapi belum tentu meyakini dan paham untuk bisa mendorong agar segera
diamalkan. Berikut pelajaran yang bisa diambil dari buku Keajaiban Sedekah dan Istighfar. Dari
Umar berkata, “sesungguhnya amal itu saling berbangga – bangga diri,
lalu sedekah berkata, Saya adalah yang paling baik diantara kalian.Abdul
Aziz bin Umair berkata, “shalat itu akan menyampaikan dirimu setengah
perjalanan, puasa menyampaikan dirimu kepada pintu sang raja, Allah,
sedang sedekah menyampaikan dirimu kehadapan Raja tersebut. Ibnu Abi al –
ja’d berkata, sesungguhnya sedekah itu benar – benar menghilangkan 70
pintu keburukan.Yahya bin Mu’adz, berkata,”tidaklah saya mengetahui
suatu biji yang mengimbangi gunung dunia kecuali sedekah.Asy – Sya’bi
berkata, barangsiapa yang tidak memperlihatkan bahwa dirinya lebih butuh
kepada ganjaran sedekah dari pada seoarang fakir yang butuh kepada
sedekah, maka dia telah membatalkan sedekahnya dan telah memukul
wajahnya sendiri dengannya.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kondisi beliau
paling dermawan adalah di bulan Ramadhan di saat bertemu Jibril
‘Alaihis salam, di mana Jibril ‘alaihis salam sering bertemu beliau pada
setiap malam dari bulan Ramadhan, lalu Jibril mengajarkannya al-Qur`an,
dan sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia
paling (cepat) dermawan dengan kebaikan daripada angin yang berhembus.”
(Shahih al-Bukhari Ma’a al-Fath 1/30 nomor 6. Shahih Muslim 4/1803.)
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah pernah sama sekali
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diminta suatu (harta) lalu
beliau berkata tidak.” (Muttafaq Alaih)
Dari Anas radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dimintai sesuatu atas keislaman, melainkan beliau akan
memberikannya, sungguh seseorang telah datang kepada beliau, lalu
beliau memberikan kepadanya domba yang berada di antara dua gunung,
kemudian orang tersebut kembali kepada kaumnya seraya berkata, ‘Wahai
kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, karena Muhammad itu memberikan
pemberian kepada orang yang tidak takut akan kemiskinan’.” (HR. Muslim)
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Bahwasanya para sahabat menyembelih
seekor domba lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Adakah
sisa darinya?’ Aisyah berkata, ‘Tidaklah tersisa kecuali hanya pundaknya
saja,’ beliau bersabda, ‘Tersisa semuanya kecuali pundaknya’.” (HR.
Muslim).
Artinya, akan tersisa untuk kita di akhirat kelak, kecuali pundaknya saja.
Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir dari Sahl bin Sa’d radhiallahu ‘anhu
berkata, “Seorang wanita telah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dengan membawa suatu pakaian, berupa mantel yang terukir pada
ujung-ujungnya, lalu wanita itu berkata, ‘Wahai Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, saya datang kepada anda untuk memberikan ini untuk
anda’, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambilnya, di
mana beliau memang sangat membutuhkannya hingga beliau memakainya,
kemudian mantel itu dilihat oleh seseorang dari para sahabat beliau,
seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, betapa
indahnya mantel tersebut, maka berikanlah mantel itu kepadaku?’ Beliau
berkata, ‘Ya’, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
beranjak untuk memberikannya, para sahabat yang lain mencela orang
tersebut seraya berkata, ‘Engkau tidak bersikap baik ketika melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil mantel itu dari wanita
tadi karena membutuhkannya, lalu engkau memintanya padahal engkau tahu
bahwa tidaklah beliau itu dimintai sesuatu lalu beliau menolaknya’, dia
berkata, ‘Demi Allah, tidaklah ada faktor yang mendorong saya melakukan
itu melainkan karena saya berharap keberkahannya ketika telah dipakai
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan saya berharap agar
saya dikafani dengan mantel tersebut.
Dan dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam melewati Bilal, sedangkan di sisinya ada setumpuk
gandum, lalu beliau bersabda, ‘Apa ini wahai Bilal?’ Dia menjawab, ‘Saya
menyiapkannya untuk tamu-tamumu’. Beliau bersabda, ‘Tidakkah engkau
takut bahwa engkau memiliki masakan di Neraka Jahanam? Infakkan wahai
Bilal dan janganlah engkau takut kemiskinan dari Dzat Yang memiliki
Arsy’.” (Dikeluarkan oleh al-Bazzar dengan isnad hasan, dan ath-Thabrani
dari Abu Hurairah yang semisal dengan isnad yang hasan.)
Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, “Dan janganlah engkau
takut kemiskinan dari Dzat Yang memiliki Arsy”, adalah merupakan bentuk
keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, berprasangka baik kepadaNya dan
bertawakal kepadaNya diiringi dengan melakukan sebab-sebabnya.
Dan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata, “Abu Dzar
radiallahu ‘anhu berkata kepadaku, ‘Wahai anak saudaraku, saya pernah
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan memegang tangan
beliau, lalu beliau bersabda kepadaku, ‘Wahai Abu Dzar, saya tidak suka
memiliki emas dan perak sebesar gunung Uhud lalu saya infakkan di jalan
Allah lalu saya meninggal pada saat ajalku dengan meninggalkan sedikit
harta.’ Saya bertanya, ‘Bagaimana dengan harta yang banyak?’ Beliau
bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, saya memilih yang sedikit sedangkan engkau
memilih yang lebih banyak, saya menghendaki akhirat sedangkan engkau
menghendaki dunia, cukuplah bagimu harta sedikit saja’, lalu beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam mengulanginya sebanyak tiga kali
kepadaku’.”( Dikeluarkan oleh ath-Thabrani semisalnya, dan al-Bazzar,
serta al-Haitsami berkata, “Isnad al-Bazzar hasan.”)
Sekian artikel dengan judul terbaik dan Dinukil dari, “Keajaiban Sedekah dan Istighfar”,
karya: Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam, edisi terjemah cet: Pustaka
Darul Haq, yang belum membaca artikel sebelumnya mengenai Keajaiban Sedekah dan Tahajud maka klik link judulnya.
Read This Content ( 772 X )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً
“Aku
dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti
ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari
telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta
agak merenggangkan keduanya. HR al-Bukhari (no. 4998 dan 5659).
sumber: http://prasasti67.blogspot.com/2013/07/keajaiban-sedekah-dan-istighfar.html
0 komentar:
Posting Komentar