Aksi Bela Islam di New York, Ribuan Non-Muslim Teriak "Saya Muslim Juga"
NEW YORK - Solidaritas warga lintas agama di Amerika Serikat (AS) bermunculan dalam demonstrasi membela warga Muslim dan memprotes kebijakan imigrasi pemerintah Presiden Donald Trump. Ribuan warga non-Muslim turun ke jalan di Times Square meneriakkan “I Am A Muslim Too (Saya adalah Seorang Muslim Juga)”.
Pemandangan itu terjadi pada hari Minggu waktu New York. Demonstrasi besar untuk mendukung warga Muslim itu digelar beberapa kelompok, salah satunya Foundation for Ethnic Understanding.
Lebih dari 1.000 demosntran melambaikan bendera Amerika dan beberapa poster bertuliskan “Tidak ada larangan Muslim”. Mereka beberapa kali meneriakkan “Kami adalah Satu”.
Wali Kota New York Bill de Blasio ikut ambil bagian dalam aksi damai tersebut.”Kita harus menghilangkan stereotip,” katanya. ”Amerika adalah negara yang didirikan untuk melindungi semua agama dan semua keyakinan,” katanya lagi di hadapan ribuan demonstran.
”Terlepas dari iman Anda atau latar belakang Anda atau di mana Anda dilahirkan, ini adalah kota Anda,” lanjut de Blasio seperti dilaporkan CBS New York, Senin (20/2/2017).
“Dan untuk semua orang, ini adalah negara Anda juga. Ini adalah negara Anda juga. Dan berpikir tentang asal-usul negara ini—sebuah negara yang didirikan oleh orang—orang yang melarikan diri penganiayaan agama. Sebuah negara yang didirikan untuk menghormati semua agama dan semua keyakinan. Ini adalah siapa kita sebagai orang Amerika, dan ini harus dilindungi,” imbuh wali kota yang juga politisi Partai Demokrat ini.
Demo besar di Times Square ini dipicu kebijakan Presiden Trump yang melarang imigran asal tujuh negara Muslim di Timur Tengah dan Afrika.
Aktris Susan Sarandon yang ikut demo mengkritik pemerintahan Trump.”Kami berdiri di sini pada saat ini dalam sejarah ketika tidak memungkinkan lagi untuk menjadi netral. Jika Anda diam, maka Anda terlibat,” ucapnya.
“Kami di sini karena kita bukan roda dalam mesin ini yang membongkar konstitusi kami; yang membongkar konstitusi hak kami.”
Bintang hip-hop Russell Simmons, juga ikut demo. Dia mengatakan bahwa komunitas Muslim telah dijadikan sebagai kambing hitam. Tapi, dia menegaskan bahwa keragaman akan menang.
”Semua keragaman yang kita lihat di sini, pada hari ini akan menang, dan Amerika akan kembali ke bergerak menuju tempat yang lebih penuh kasih,” katanya.
Kampanye “I Am A Muslim Too” tak hanya dipekikkan di Times Square. Publik AS juga mengampanyekannya di Twitter. Putri mantan Presiden Bill Clinton, Chelsea Clinton, adalah salah satu yang ikut mengampanyekan slogan itu, meski dia seorang non-Muslim.
”Terima kasih untuk semua yang mengorganisir #IAmAMuslimToo hari ini. Aksi protes 1 Charlotte. #NoBanNoWallNoRaids,” bunyi tweet Chelsea via akun Twitter-nya, @ChelseaClinton.
Demo serupa juga terjadi di beberapa kota, termasuk Boston dan Chicago. Di Boston, ratusan ilmuwan dan aktivis lingkungan mengadakan rapat umum untuk memprotes kebijakan Trump yang mereka anggap turut menjadi ancaman bagi ilmu pengetahuan dan penelitian di AS.
Pemandangan itu terjadi pada hari Minggu waktu New York. Demonstrasi besar untuk mendukung warga Muslim itu digelar beberapa kelompok, salah satunya Foundation for Ethnic Understanding.
Lebih dari 1.000 demosntran melambaikan bendera Amerika dan beberapa poster bertuliskan “Tidak ada larangan Muslim”. Mereka beberapa kali meneriakkan “Kami adalah Satu”.
Wali Kota New York Bill de Blasio ikut ambil bagian dalam aksi damai tersebut.”Kita harus menghilangkan stereotip,” katanya. ”Amerika adalah negara yang didirikan untuk melindungi semua agama dan semua keyakinan,” katanya lagi di hadapan ribuan demonstran.
”Terlepas dari iman Anda atau latar belakang Anda atau di mana Anda dilahirkan, ini adalah kota Anda,” lanjut de Blasio seperti dilaporkan CBS New York, Senin (20/2/2017).
“Dan untuk semua orang, ini adalah negara Anda juga. Ini adalah negara Anda juga. Dan berpikir tentang asal-usul negara ini—sebuah negara yang didirikan oleh orang—orang yang melarikan diri penganiayaan agama. Sebuah negara yang didirikan untuk menghormati semua agama dan semua keyakinan. Ini adalah siapa kita sebagai orang Amerika, dan ini harus dilindungi,” imbuh wali kota yang juga politisi Partai Demokrat ini.
Demo besar di Times Square ini dipicu kebijakan Presiden Trump yang melarang imigran asal tujuh negara Muslim di Timur Tengah dan Afrika.
Aktris Susan Sarandon yang ikut demo mengkritik pemerintahan Trump.”Kami berdiri di sini pada saat ini dalam sejarah ketika tidak memungkinkan lagi untuk menjadi netral. Jika Anda diam, maka Anda terlibat,” ucapnya.
“Kami di sini karena kita bukan roda dalam mesin ini yang membongkar konstitusi kami; yang membongkar konstitusi hak kami.”
Bintang hip-hop Russell Simmons, juga ikut demo. Dia mengatakan bahwa komunitas Muslim telah dijadikan sebagai kambing hitam. Tapi, dia menegaskan bahwa keragaman akan menang.
”Semua keragaman yang kita lihat di sini, pada hari ini akan menang, dan Amerika akan kembali ke bergerak menuju tempat yang lebih penuh kasih,” katanya.
Kampanye “I Am A Muslim Too” tak hanya dipekikkan di Times Square. Publik AS juga mengampanyekannya di Twitter. Putri mantan Presiden Bill Clinton, Chelsea Clinton, adalah salah satu yang ikut mengampanyekan slogan itu, meski dia seorang non-Muslim.
”Terima kasih untuk semua yang mengorganisir #IAmAMuslimToo hari ini. Aksi protes 1 Charlotte. #NoBanNoWallNoRaids,” bunyi tweet Chelsea via akun Twitter-nya, @ChelseaClinton.
Demo serupa juga terjadi di beberapa kota, termasuk Boston dan Chicago. Di Boston, ratusan ilmuwan dan aktivis lingkungan mengadakan rapat umum untuk memprotes kebijakan Trump yang mereka anggap turut menjadi ancaman bagi ilmu pengetahuan dan penelitian di AS.
Sumber : https://international.sindonews.com/read/1181562/42/aksi-bela-islam-di-new-york-ribuan-non-muslim-teriak-saya-muslim-juga-1487573031
0 komentar:
Posting Komentar