Ketemu 10 negara, Jokowi bahas terorisme sampai subsidi BBM
Merdeka.com - Presiden RI Joko Widodo masih melakukan pertemuan kerjasama bilateral dengan berbagai negara Asia Afrika sebagai bentuk rangkaian dari acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Hari ini, Kamis (23/4) Jokowi melakukan pertemuan dengan berbagai negara, seperti Thailand, Iran, Zwasiland, Bangladesh, dan Mesir. Dalam pertemuan tersebut,
sebagian besar membahas mengenai upaya menuntaskan radikalisme di negara Islam dan penguatan kerjasama industri.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan pertemuan Indonesia dengan Iran membahas tentang kerjasama dalam kebudayaan sebagai negara dengan kependudukan Islam yang moderat. Bukan hanya itu, pertemuan tersebut
juga membahas perdagangan dan infrastruktur.
"Tren perdagangan kedua negara menurun, harus ada usaha kedua negara tingkatkan volume perdagangan. Sektor swasta Iran bidang infrastruktur dan energi siap masuk Indonesia," ujar Andi melalui pesan singkat.
Kerjasama ekonomi juga dibahas dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Zwasiland. "Kerja sama Investasi Perdagangan ditingkatkan, terutama investasi RI di
bidang pertambangan di Zwasiland. Raja Zwasiland mengundang tim dari RI untuk berkunjung dan mempelajari kemungkinan investasi bidang tambang di Zwasiland," imbuh Andi.
Untuk pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Bangladesh, kedua negara tersebut sepakat membentuk kerjasama bilateral untuk meningkatkan investasi dan perdagangan Indonesia dan Bangladesh.
Sementara itu, Kerjasama Indonesia dengan Mesir sebagai dua negara dengan penduduk mayoritas muslim akan diperkuat untuk menunjukkan politik Islam moderat.
"Stabilitas Timur Tengah ditentukan oleh dua faktor, ditemukan solusi damai untuk masalah Instabilitas Timur Tengah, dan aksi bersama untuk menumpas terorisme yang sekarang sudah di level negara. Dialog Pertahanan antar kedua negara akan ditingkatkan," imbuh Andi.
Dalam kerjasama ini, Indonesia menawarkan beberapa produk industri strategis pertahanan untuk Mesir. Dibidang ekonomi, perhatian khusus akan diberikan untuk kerjasama penguatan UKM di kedua negara.
"PM Mesir bertanya tentang pengalihan subsidi BBM, Presiden Jokowi menjelaskan alasan dan mekanisme pengalihan subsidi untuk mendukung sektor produktif, pembangunan infrastruktur, dan bantuan pendidikan serta kesehatan utk rakyat," tutup Andi.
sumber: http://www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar